bila ku tahu
hari ini ada beribu-ribu kesepian
pasti sudah ku bungkus dengan koran dan ku buang jauh sebelum semua terjadi
lihat saja awan kelam itu
terus memburu
mengejar
tak mau berhenti
kaca-kaca di samping jalan aspal berlubang itu
telah retak
dengan sekali hentakan petir
oooohhhh.... bukan..
bukan petir yang meretakan mereka..
ya... benar...
bukan petir
tapi teriakan ku
teriakan sakit ku yang tak mampu lagi ku balut indah dengan selaput tawa ku
kenapa?
kenapa awan itu tetap mengejarku
sesaji apa yang kurang? hingga badai kegelapan itu terus menyelimuti
tak tahu malam, dia terus menyelimuti
membelai
dalam mimpi yang aku rindu
mungkin benar, dalam mimpi hanya akan aku temui awan putih yang tlah lama aku rindukan
Jumat, 23 Januari 2009
Diposting oleh poem di 01.52
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar